Thursday, 11 April 2019

Kampung Sayur Organik Mojosongo : Mandiri Pangan Warga untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Rabu,10 April 2019, saya dan teman-teman saya berkunjung ke sebuah kampung yang saya sebut produktif. Mengapa saya sebut demikian? Mari simak cerita perjalanan kami di kampung ini.
Sore itu Saya,Liza , Rakhma, dan Naimina pergi ke sebuah kampung di daerah Mojosongo, Surakarta.
Sebelum saya deskripsikan keadaan kampung ini, saya jelaskan dulu latar belakang saya,dan teman-teman melakukan kunjungan ini.
Saya dan teman-teman memperoleh mata kuliah Ilmu Lingkungan dimana salah satu topiknya adalah tentang 'Food Resources' (sumberdaya pangan) yang akhir-akhir ini cukup jadi perbincangan hangat masyarakat.
Makanan adalah kebutuhan primer bagi manusia. Setiap orang butuh makan, oleh karenanya sumberdaya pangan harus terus produktif. Namun, tingginya tingkat pertumbuhan manusia di dunia tidak diimbangi dengan peningkatan produksi bahan pangan. Sebenarnya, sumberdaya pangan dunia utamanya di Indonesia cukup melimpah hanya saja pemanfaatannya saja yang belum optimal dan masih bergantung pada salah satu atau dua sumberdaya pangan (misal : beras). Belum lagi persoalan Indonesia yang melabeli diri dengan sebutan 'negara agraris' namun masih saja mengimpor beras.Belum lagi impor sayur dan buah-buahan. Jika hal ini diteruskan tentu saja akan mengancam ketahanan pangan nasional.Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mencari cara yang meskipun sederhana namun bisa berkontribusi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.


Kampung Sayur Mojosongo
Lokasi : 
Rw 37 Ngemplak Sutan, Mojosongo,Surakarta,Jawa Tengah


Menuju kampung ini, kami disambut dengan gapura besar bertuliskan 'Kp Sayur Organik'. Setelah itu, kami langsung disuguhkan pemandangan yang menyejukkan mata.Hampir seluruh halaman rumah warga ditanami sayur mayur dengan rapi, tidak ada ruangan yang luput tanpa terdapat polybag berisi sayuran. 

Gambar 1 : Kondisi lingkungan Kampung Sayur Mojosongo

Kemudian kami mengunjungi rumah Pak Paryanto, Ketua Paguyuban Kampung Sayur Mojosongo. Menurut penuturan beliau, Kampung Sayur Mojosongo diinisiasi pada tahun 2013.Pada saat itu, diadakan relokasi warga bantaran sungai Pucangsawit ke Desa Sutan,mayoritas warganya tidak berpenghasilan tetap,kemudian tercetus ide untuk memberdayakan masyarakat Desa Sutan ini dengan menanam sayur dan buah-buahannya.Harapannya dengan pemberdayaan masyarakat ini, mereka bisa mandiri bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari. Dengan bantuan uang dari Rumah Zakat Surakarta, warga mendapatkan pelatihan bercocok tanam, bibit sayuran dan pupuk. Warga mulai menanam beberapa jenis sayuran seperti selada,timun,seledri,kubis,kembang kol,jamur tiram dan masih banyak lagi. Setiap rumah diwajibkan menanam sayuran dengan jumlah minimal 10 pot. Beberapa bulan kemudian hasilnya mulai dirasakan masyarakat. Hasil panen warga cukup untuk konsumsi sehari-hari. Selain itu dari dampak lingkungan, udara di kampung ini lebih segar dan lebih bersih. Karena dirasa program ini positif,warga melanjutkan program ini dengan melakukan pertemuan dan pelatihan terkait bercocok tanam secara rutin. 


Gambar 2 : Program Kampung Sayur Mojosongo

Gambar 3 : Tanaman Cabai dalam Polybag

Gambar 4 : Tanaman Selada dalam Polybag

Warga juga menambah jenis budidaya dengan memelihara ikan lele dan beternak ayam. Warga juga melakukan produksi sendiri pupuk kompos dan pupuk kandang. Hingga tahun 2016 kampung ini telah dikunjungi oleh Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, bahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kampung ini juga menjuarai kompetisi kampung ramah lingkungan dan menjadi model bagi kampung-kampung lainnya.
Gambar 5 : Tempat sampah organik dan anorganik untuk
 memudahkan produksi pupuk kompos

Banyak pihak yang mengapresiasi program yang dijalankan kampung ini karena mampu memandirikan masyarakat serta mencukupi kebutuhan akan gizi sayuran. Dengan konsep pemanfaatan lahan kurang produktif dan pemberdayaan, masyarakat semakin mandiri dan berdaya untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.




Kelompok Food Resources Kelas B
            1. Liza'zil Fani              K3318040
            2. Mbarep Adji P          K3318044
            3. Naimina Restu          K3318050
            4. Noumi Campbel       K3318054
            5. Rakhma Amalia N   K3318064