PISA (Programme
for International Student Assesment) adalah penilaian siswa skala besar
(internasional). PISA disponsori OECD (Organisasi Kerjasama Ekonomi dan
Pembangunan). PISA bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di
dunia. Evaluasi berlangsung tiga tahun sekali. Yang dinilai siswa-siswa berusia
15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak. Tes ini bersifat
diagnostik yang salah satu manfaatnya untuk perbaikan sistem pendidikan di
negara anggota OECD.
PISA memonitor
dan membandingkan hasil pendidikan dalam soal literasi membaca, literasi
matematika dan literasi sains.
Soal matematika
PISA mencakup tiga komponen yaitu konten, konteks dan proses. Konten matematika
PISA terdiri dari (1) Perubahan dan Hubungan (Change and Relationships);
(2) Ruang dan Bentuk (Space and Shape); (3) Bilangan (Quantity), dan (4) Ketidakpastian dan Data (Uncertainty and Data).
Konteks
matematika PISA terdiri dari (1) Pribadi (Personal), (2)
Pekerjaan (Occupation), (3) Umum (Societal), dan (4)
Ilmiah (Scientific).
Proses matematika PISA
terdiri dari (1) mampu merumuskan masalah secara matematika, (2) mampu
menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran dalam matematika, (3)
menafsirkan, menerapkan dan mengevaluasi hasil dari suatu proses matematika.
Soal PISA memiliki tingkatan dari level 1 hingga level 6.
Tingkatan level 1 hingga 6
memuat kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills
(HOTS).
SOAL HOTS (HIGHER ORDER
THINKING SKILLS) yang sering diujikan dalam PISA
Soal 1.
HUJAN ASAM
Di bawah ini adalah foto
patung bernama Caryatidı yang dibangun di Acropolis di Athena 100 tahun yang
lalu. Patung-patung itu terbuat dari sejenis batu yang disebut marmer.
Marmer terdiri dari kalsium. Pada tahun 1990, patung asli dipindahkan ke dalam
museum Acropols dan digantikan oleh replika sebagai akibat dari patung asli
yang rusak karena hujan asam.
PERTANYAAN
1. Hujan normal dalam suasana
agak asam karena telah menyerap beberapa karbon dioksida dari udara. Hujan
lebih asam daripada hujan nomal karena telah menyerap gas seperti sulfur oksida
dan nitrogen oksida.
Gas sulfur dioksida (SO2)
akan mengikat oksigen di udara dan berubah menjadi sulfur trioksida (SO3).
Sulfur trioksida (SO3) kemudian akan bereaksi dengan air di udara membentuk air
hujan berupa asam sulfat (H2SO4). Gas Nitrogen oksida (NO2) yang naik ke
atmosfer akan bereaksi oksigen membentuk gas nitrogen dioksida (NO2).
Nitrogen dioksida kemudian
bereaksi kembali dengan partikel air di udara dan membentuk air hujan berupa
asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2).
Dari mana sulfur oksida dan nitrogen oksida di udara
berasal?
A. Air hujan
secara alami mengandung belerang dan nitrogen
B. Emisi gas pembakaran dari kegiatan industri
C. Gas buangan pesawat terbang
D. Sisa ledakan bom yang terlepas ke udara
Soal 2.
Dalam kehidupan sehari-hari pembuatan teh manis dengan
menggunakan gula yang berbutir halus dan air dengan suhu panas akan lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan gula dengan ukuran besar, seperti misalnya gula
“batu” dan dengan menggunakan air dingin.
Pertanyaan 1
Dari fakta tersebut diatas, faktor apa saja yang
mempengaruhi laju reaksi pembuatan teh manis,
jelaskan dengan teori tumbukan !
Pertanyaan 2
Setiap kenaikan suhu sebesar 10 o C waktu pelarutan 2
sendok gula dalam air teh akan berlangsung 2 kali lebih cepat. Jika reaksi
pelarutan pada suhu 80 o C akan berlangsung selama 2 menit. Berapa lama waktu
yang diperlukan untuk melarutkan gula apabila suhu air teh 100°C ?
Kunci : Diketahui : n = 2 ∆T = 10 o C T 1 = 80 o C T 2
= 100 o C t 80 = 2 menit Ditanyakan : t 100 ........?